Warga masyarakat berkumpul menjadi satu di acara Puncak Milad 25 Tahun Dompet Dhuafa, Menjawab Panggilan Zaman. Acara yang diawali dengan kegiatan senam pagi bersama ini dipandu oleh tiga instruktur senam cantik dan langsung membuat semua yang hadir di Tugu Proklamasi bercucuran keringat dan menjadi bersemangat.
Gimana gak tambah semangat coba? Setelah selesai senam pagi, semua yang hadir disuguhkan undian doorprize lho...wah ini salah satu acara yang ditunggu-tunggu, hehee.
Pada kesempatan yang berbahagia ini juga turut digelar acara 25 Pernikahan dan Sunatan Massal, Arena Permainan Tradisional, Festival Mural, Skateboarding, Bazaar Produk Pemberdayaan Dompet Dhuafa, Aksi Layan Sehat, Pijat Gratis dari Tuna Netra, Donor Darah hingga Pentas Seni dan Budaya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan ucapan Selamat milad ke-25 bagi Dompet Dhuafa, 25 tahun selanjutnya menjawab panggilan zaman telah torehkan jejak. 25 tahun usia organisasi itu muda dan ini masih pondasi awal. Semoga Dompet Dhuafa bisa bertaraf internasional dan terus jadi teladan serta menginspirasi.
Pemotongan Tumpeng
oleh Parni Hardi dan Anies Baswedan
(sumber foto : R Windhu)
Anies yang tiba dilokasi sekitar jam 13.45 WIB menyempatkan diri melihat-lihat beberapa foto dari program yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa yang dipamerkan serta meninjau ke beberapa stand pameran.
Telah hadir pula Inisiator, Pendiri dan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi, Bambang Wijanarko serta para pengurus Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa gelorakan semangat LOVER (Lombok Recovery)
Selain beberapa kegiatan yang diselenggarakan Dompet Dhuafa di acara Puncak Milad 25 Tahun Dompet Dhuafa, Menjawab Panggilan Zaman, pada hari Sabtu, 22 September 2018, Dompet Dhuafa juga menggelorakan semangat LOVER (Lombok Recovery) mengembalikan Lombok untuk pulih kembali.drg. Imam Rulyawan selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi mengatakan bahwa Dompet Duafa menjawab panggilan zaman dan khusus rangkaian Lombok Recovery, kita akan mensosialisasikan hingga mengomunikasikan kepada masyarakat, inilah sinergi Dompet Dhuafa bersama dengan para mitra, donatur, komunitas hingga seluruh elemen masyarakat yang telah berlangsung pada respon bencana di Lombok.
Berbagai program untuk Lombok Recovery sudah banyak diterjunkan oleh Dompet Dhuafa, mulai dari membangun Masjid Sementara, Sekolah Sementara, Hospital Keliling (HOPING) dan Rumah Sementara Bale Nyaman (Rumtara Baleman) yang ramah di kawasan bencana gempa.
Telah menurunkan tim rescue Disaster Management Center (DMC), Psychological First Aid, Dapur Umum, Dapur Keliling, Tenaga Medis seperti Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Perawat, Bidan, serta aktivis kemanusiaan lainnya.
Terdapat juga Aksi Layanan Sehat (ALS), pendirian pos pengungsian, pendirian Dapur Umum, pembangunan MCK sementara, pembangunan Masjid sementara, inisiasi pendirian Sekolah Darurat, Sekolah Ceria, Layanan Dakwah, pengadaan pipanisasi untuk pengungsi korban gempa dan distribusi tandon air, serta Motor Kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas kesejumlah wilayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.
25 tahun bukanlah waktu yang singkat, terlebih untuk lembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan
Kalau kita sejenak melihat realita kemiskinan yang menjerat sebagian masyarakat di negeri kita ini, rasanya koq jadi prihatin. Biaya kebutuhan hidup sehari-hari makin mahal saja, lapangan pekerjaan makin sedikit, dan banyak sekali faktor yang bisa berdampak timbulnya kemiskinan di masyarakat.Dompet Dhuafa didalam perjalanannya mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus peduli dengan kaum dhuafa dan bersama memajukan bangsa melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship).
Perkembangan Dompet Dhuafa berawal sejak 2 Juli 1993 dari empati komunitas jurnalis, kemudian terbentuklah manajemen untuk menggalang kerjasama dalam membela dan memberdayakan kaum dhuafa. Hingga akhirnya Dompet Dhuafa menjadi lembaga pertama yang bergerak dibidang penyaluran zakat atau amil zakat tingkat nasional di Indonesia.
Pasa saat itu Parni Hadi selaku Pemimpin Redaksi (pada saat itu) menginisiasi dan mendirikan program Dompet Dhuafa sebagi wadah penggalangan donasi dari zakat, infak, sedekah dan wakaf masyarakat penderma. Dimana dana yang terkumpul disalurkan melalui program yang terencana dan dipertanggungjawabkan secara berkala.
Dengan terkumpulnya donasi dari para donatur pada periode pertama senilai Rp.425.00, merupakan sejarah awal penghimpunan dan lahirnya Dompet Dhuafa yang terus berkomitmen untuk memberdayakan sesama.
Dalam jejak perjalanan 25 tahun Dompet Dhuafa, baik dari penghimpunan, sinergi atau kolaborasi mitra terus tumbuh untuk menekan angka kemiskinan, dan memberdayakan masyarakat miskin, serta dhuafa, melalui lima pilar pemberdayaan.
Berawal dari program memberantas rentenir yang berkolaborasi dengan ICMI Bandung, kini Dompet Dhuafa terus berkhidmat memberdayakan sesama melalui pilar pendidikan, ekonomi, kesehatan, pengembangan sosial dan bidaya, serta dakwah.
Mulai dari periode1993 hingga 2018 dalam perjalanan merajut asa untuk keberdayaan sesama, sudah lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat dari pilar-pilar pemberdayaan serta belasan ribu relawan (DD Volunteer) yang ikut dalam barisan membentang kebaikan Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa berkomitmen menunjukkan pola pengelolaan zakat yang tidak hanya memberikan solusi singkat, praktis, dan sederhana dalam menanggulangi berbagai masalah di Indonesia. Berbagai program telah digulirkan oleh Dompet Dhuafa sebagai daya tarik masyarakat dalam berzakat.
Dan dalam rangka menjawab panggilan zaman, Dompet Dhuafa terus berkomitmen untuk bersama mitra, donatur, komunitas maupun elemen masyarakat untuk membangun negeri tercinta, Indonesia.