Jumat, 06 April 2018

Ajang Temu, Diskusi Serta Sharing Antara Penulis Dan Pembaca Di Gramedia Writers and Readers Festival 2018



Narasumber (ki-ka) : 
Joko Pinurbo (Penyair) , Elsa (Humas Perpusnas), 
Wandi S. Brata (Direktur Kelompok Penerbitan Kompas Gramedia), Elvira Natali (Penulis Novel Remaja Bestseller)


Gramedia bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, Badan Ekonomi Kreatif dan Komite Buku Nasional menyelenggarakan 'Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2018'.

GWRF yang rencananya akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, 07 dan 08 April 2018, di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl.Medan Merdeka Selatan, no.11, Jakarta Pusat.

Akan ada 25 penulis ternama Indonesia yang akan berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam GWRF 2018 ini. Ajang temu dan sharing antara penulis dan pembaca ini untuk kali pertama digelar di Gedung Perpustakaan Nasional RI.

Dalam Press Conference GWRF 2018 pagi tadi, Joko Pinurbo (Penyair) menjelaskan bahwa "disinilah peran penting forum semacam ini karena pembaca bisa mendapatkan wawasan bagaimana sebuah karya diproses, ditulis serta bagaimana kita menikmatinya dengan baik."

Belakangan ini Joko Pinurbo juga merasa resah dan prihatin melihat sikap masyarakat yang semakin sensitif, mudah tersinggung, cepat marah disaat membaca sebuah informasi yang beredar.

"Mungkin kita kurang mendapatkan edukasi bagaimana membaca karya sastra dengan baik. Salah satu keterampilan berbahasa yang sekarang ini kurang mendapat perhatian adalah menyimak. Bagaimana membaca dengan dingin, dengan cerdas, supaya kita tidak mudah menjadi masyarakat yang sensitif dalam pengertian negatif," tutur Joko.

"Ada salah satu puisi saya yang dianggap agak kontroversial. Setelah saya cerita tentang puisi saya itu, pembaca bilang 'oh ternyata tidak seseramkan yang dibayangkan'. Jadi masalah nya ada pada cara membaca," ujar beliau.

Para penulis yang akan hadir  saat acara besok antara lain :

  • penyair dan dosen Sapardi Djoko Damono,
  • penulis novel Cantik Itu Luka Eka Kurniawan,
  • penyair Joko Pinurbo
  • penulis novel Tere Liye
  • penulis buku perjalanan Agustinus Wibowo
  • penulis novel 5 CM Donny Dhirgantoro, dan
  • penulis novel Dear Nathan Erisca Febriani.
Sejumlah acara yang akan berlangsung di forum ini antara lain panel diskusi dan klinik editor. Sejumlah hal juga akan dibedah, seperti cara membuat novel, puisi, hingga adaptasi novel ke film. Salah satu diskusi yang paling ditunggu adalah penjelasan mengenai pajak penjualan buku yang sempat dipersoalkan.

Antusias masyarakat akan acara ini ternyata sangat tinggi. Pemesanan tiket secara online (daring) langsung habis dalam waktu seminggu saja setelah acara ini dirilis secara resmi. Mayoritas peserta berpendapat bahwa acara ini sangat inspiratif, mengingat mereka dapat bertemu dengan penulis buku best seller di Indonesia. Peserta juga berkesempatan untuk konsultasi langsung dengan para editor (Editor Clinic). Guna memberikan masukan terhadap naskah yang telah ditulisnya. Dalam acara ini juga akan diadakan launching buku 'Pergi' karya Tere Liye yang terbaru.

Para peserta GWRF 2018 ini nantinya bisa mendapat kesempatan mengikuti diskusi literasi dengan beragam tema, misalnya Menulis untuk Pembaca Millenials atau Komik Indonesia itu Asik. Ada pula tema Buku Anak yang Menarik untuk Kids Zaman Now, Perhitungan Pajak untuk Penulis, Rahasia di Balik Karya, hingga Musikaliasi Puisi.

Ajang yang akan dilangsungkan selama dua hari ini dijadikan sebagai sarana untuk bertukar pikiran, semacam kopi darat antara penulis dan pembaca. Gramedia mengagas forum yang akan mempertemukan penulis, pembaca, editor, dan penerbit.

Pemilihan gedung baru Perpusnas sebagai lokasi forum pun menjadi ajang promosi tersendiri. Juga bisa meningkatkan tingkat kunjungan ke Perpusnas yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 September 2017.

Semoga Gramedia Writers and Readers Forum ini rutin diselenggarakan tiap tahunnya. Agar ada forum tingkat nasional yang mempertemukan penulis dan pembaca, sebagai komitmen untuk terus meningkatkan budaya baca orang Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar