Senin, 30 April 2018

Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018 : Tingkatkan Kesadaran, Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Untuk Hadapi Potensi Bencana



Bencana alam adalah suatu kejadian yang tidak pernah kita inginkan kedatangannya. Bermacam kejadian bencana alam bisa terjadi seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, badai angin atau lainnya. Dan ini dapat mengubah berbagai aspek kehidupan pada ribuan orang di seluruh belahan dunia.

Kekuatan destruktif murni yang dibawa oleh bencana ini tidak dapat dihentikan, tetapi dapat dihindari sampai batas waktu tertentu, misalnya dengan mencegah adanya korban jiwa.

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang disusun BNPB tahun 2015, jumlah jiwa terpapar risiko bencana kategori sedang-tinggi tersebar di 34 provinsi mencapau 254.154398 jiwa. Selama tahun 2017, terdapat 2.372 kejadian bencana, yang mengakibatkan 377 jiwa meninggal dunia atau hilang dan 3,49 juta mengungsi.

Gambaran tren bencana global kedepan juga akan cenderung meningkat karena pengaruh beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan dan pengaruh perubahan iklim global.




Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai bahwa kesiapsiagaan diri sendiri dan keluarga menjadi begitu penting. Individu sebagai bagian dari keluarga diharapkan memiliki rencana kesiapsiagaan bencana.

"Kesepakatan pada saat 'prabencana' perlu dibuat bersama oleh seluruh anggota keluarga agar mereka lebih siap menghadapi situasi ketika darurat bencana," ungkap Kepala BNPB Willem Rampangilei.


Willem Rampangilei (kiri), Wisnu Widjaja (tengah) 
dan jajaran BNPB ikut berpartisipasi dalam 
geladi evakuasi bencana HKB 2018

Willem Rampangilei yang memimpin Apel Pagi dan Geladi Evakuasi Bencana Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/4) menyampaikan bahwa masing-masing keluarga perlu menyepakati rencana menghadapi situasi darurat dengan beberapa skenario, karena aksi yang perlu dilakukan bisa menjadi berbeda untuk kondisi yang berbeda. Skenario dibuat bersama oleh seluruh anggota keluarga sesuai jenis bahaya yang mengancam. Dalam skenario, disepakati siapa melakukan apa dan bagaimana caranya.

Indonesia menjadi salah satu negara yang berisiko tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi, tsunami, deretan erupsi gunung api dan gerakan tanah. Letak wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa cenderung timbulkan tingginya potensi terjadi berbagai jenis bencana hidrometeorologi. Iklim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh lokasi dan karakteristik geografis. Indonesia memiliki 3 pola iklim dasar yaitu monsumal, khatulistiwa dan sistem iklim lokal.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana membagi bencana dalam 3 kategori : bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. UU ini merupakan perangkat hukum pertama yang mengubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif (pengelolaan risiko bencana).

"Kesiapsiagaan individu dan keluarga menjadi begitu penting, mengingat faktor yang paling menentukan keselamatan diri dari potensi bencana adalah penguasaan pengetahuan yang dimiliki oleh diri sendiri," ucap Wisnu Widjaja selaku Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat, pelaku pengelola sumber daya hayati dan lingkungan jadi faktor utama. Dukungan mitigasi struktural yang belum memadai juga dapat menjadi faktor utama. Semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana, sehingga penanganan bencana merupakan urusan semua pihak. Perlunya dilakukan berbagai peran dan tanggung jawab dalam peningkatan kesiapsiagaan di semua tingkatan.

Di beberapa negara lain telah mempunyai hari atau bulan secara khusus untuk melatih  kesiapsiagaan maayarakat, seperti di Jepang tiap tanggal 1 September, Korea Selatan pada bulan Mei dan Amerika Serikat pada bulan September. Begitu juga di Indonesia, lahirnya UU ini telah melatarbelakangi pemilihan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada tanggal 26 April.

BNPB mengharapkan HKB yang yang dilakukan semua pihak disetiap tahunnya sebagai latihan evakuasi bencana bersama. Latihan ini merupakan upaya untuk memperkuat kapasitas kesiapsiagaan masyarakat, sehingga mereka mengenal ancaman risiko disekitarnya, mampu mengelola informasi peringatan diri, memahami rambu peringatan, serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi yang biasanya justru menimbulkan korban dan kerugian.

Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Siap, untuk Selamat!



Latihan Kesiapsiagaan Bencana: Siap, untuk Selamat! merupakan pesan utama bersama yang akan didorong dalam proses penyadaran dalam peningkatan kemampuan diri sendiri.

Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh komponen bangsa dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia. Dalam situasi darurat, pemgambilan keputusan secara tepat dapat meningkatkan peluang selamat dan meminimalkan dampak kerugian. 

Ada 3 tahapan latihan : Tahap Pelatihan, Tahap Simulasi dan Tahap Uji Sistem. Dan kegiatan latihan ini dapat dilakukan minimal 1 tahun sekali, guna mengurangi jumlah korban bencana.

Latihan Kesiapsiagaan merupakan salah satu upaya mendasar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran menumbuhkan budaya siaga.

Jenis-jenis latihannya :

  1. Aktivasi Sirine Peringatan Dini 
  2. Latihan Evakuasi Mandiri di Sekolah//Madrasah, RS Siaga Bencana, Gedung Bertingkat&Pemukiman 
  3. Uji Terap Tempat Pengungsian Sementara/Akhir se-Indonesia.

Latihan ini diartikan sebagai bentuk latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Salah satu faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan yang dimiliki oleh diri sendiri untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman risiko bencana.



Continue reading Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018 : Tingkatkan Kesadaran, Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Untuk Hadapi Potensi Bencana

Kamis, 19 April 2018

Ajaran Kepemimpinan ASTHABRATA Kadipaten Pakualaman : Sosok Kepemimpinan Yang Patut Menjadi Refleksi Untuk Kehidupan Masa Kini


Siapa membaca buku, dia sedang membangun peradaban dan siapa mengajarkan kebaikan dan perdamaian sejatinya dia telah mewujudkan peradaban dunia. (M. Syarif Bando)

"Peluncuran buku Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman  menambah khazanah bagi perpustakaan dan ajaran kepemimpinan. Perpustakaan sebagai institusi masa depan yang menghubungkan pengetahuan masa lampau, kini, dan yang akan datang harus melakukan sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal tersebut" tutur Kepala Perpusnas RI, M. Syarif Bando.

Beliau juga menjelaskan karena kekuatan sebuah buku, bahwa kita semua mempercayai senjata itu sangat ampuh dibawa ke medan perang, tetapi tentara sekalipun tidak perlu membawa itu kecuali menghadapi musuh bangsa. Karena satu peluru memang hanya menembus satu kepala tapi sejuta huruf sejatinya telah membunuh jutaan nilai kemanusiaan. Satu buku bisa menembus jutaaan kepala sekaligus menumbuhkan milyaran kemanusiaan yang baru. Siapa menulis buku sebenarnya dia telah mendapatkan keabadian namanya dalam suatu zaman yang tiada akhir. 

Para calon pemimpin bangsa diminta belajar ajaran kepemimpinan Asthabrata Pakualaman. Ajaran Kepemimpinan Asthabrata yang merangkum model kepemimpinan dari Paku Alam II hingga Paku Alam X tersebut, mensyaratkan pemimpin seharusnya memiliki delapan karakter utama berdasarkan teladan watak para dewa lokapala (penjaga alam semesta), agar tercapai hidup masyarakat yang bahagia dan sejahtera.

Pemimpin seharusnya bisa seperti :
Batara Indra yang bijaksana
Batara Yama yang memiliki karakter adil dan tegas
Batara Surya yang cermat dalam urusan keuangan, 
Batara Candra yang memiliki pesona dan kepribadian memikat
Batara Bayu yang memiliki kepribadian kuat tidak mudah terhasut, 
Batara Wisnu yang aksetis dan petapa
Batara Brama yang tangguh dan berani, dan 
Batara Baruna yang cerdas dan bijaksana. Ajaran kepemimpinan kearifan lokal dari kadipaten yang berusia 200 tahun ini dinilai relevan dengan kondisi bangsa pada saat ini.

Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam saat menyampaikan pidato kunci pada peluncuran buku “Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman” karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X di Ruang Auditorium Lantai 2, Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (12/4).

Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam
dalam pagelaran kain batik ASTHABRATA


Asthabrata berasal dari Kakawin Ramayana berupa ajaran kepemimpinan dari Rama yang disampaikan kepada adiknya, Barata, mendapatkan perhatian khusus dari para adipati yang bertahta di Kadipaten Pakualaman. Terdapat 12 teks yang mencoba menjelaskan konsep Asthabrata. Konsep ini merupakan mahakarya intelektual pada zamannya.

Buku yang dikemas ulang dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris ini  memiliki tujuan, yaitu untuk mengajak para pakar dan aparatur pemerintahan agar mengkaji kembali hasil pemikiran pujangga Pakualaman yang pada masanya pernah dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan pemerintahan.


Para narasumber dalam Sesi Diskusi Buku ASTHABRATA


Dra. Sri Ratna Sakti Mulya,  M.Hum (FIB, UGM), Dr.Munawar Holil, S.S., M.Hum.(tengah), Dr.Sudibyo, M.Hum (FIB, UGM)


Dra. Sri Ratna Sakti Mulya, M.Hum (FIB, UGM) menuturkan, buku Asthabrata ini merupakan bagian dari masterpiece naskah Pakualaman Sestrodisuhul yang memuat kisah nabi, kisah raja-raja di Jawa, kisah para wali dan pandawa lima. Teks dalam Asthabrata tersebut memiliki keunikan tersendiri dibandingkan karya naskah di kraton-kraton lain.

Dosen Sastra Indonesia FIB UGM, Sudibyo, M.Hum menjelaskan, buku Asthabrata bercerita tentang ajaran watak kepemimpinan yang patut menjadi refleksi untuk kehidupan masa kini. Meski digambarkan dengan karakter dewa, namun ajarannya relevan untuk diterapkan saat ini dan bisa menjadi idealisasi siapapun.

“Buku Asthabrata ini menampilkan sosok Bathara Wisnu yang memiliki watak kepemimpinan yang pemurah, pengasih, seorang penegak hukum, pertapa dan sosok yang asketis. Ajaran inilah yang coba dilukiskan kembali oleh Prabu Suryodilogo untuk pembelajaran generasi kedepan,” katanya.

Ditambahkan, selain menjadi ajaran bagi seluruh kerabat Pakualaman, peluncuran buku Asthabrata ini juga diharapkan dapat memberikan akses luas kepada masyarakat untuk ikut mempelajari. “Ini supaya apa yang telah dinaskahkan bisa diaktualisasikan dan masyarakat bisa mempelajari ajaran kepemimpinan masa lalu,” imbuh .



Ajaran kepemimpinan Asthabrata relevan dengan kondisi politik yang tengah memanas di Indonesia. Sebagai acuan dalam kehidupan berbangsa masa kini, Sudibyo merangkum ajaran Asthabrata dalam empat hal berikut ini : 

  1. Ngadeg (artinya tetap berpegang kepada ketentuan ajaran agama masing-masing); 
  2. Sabar (tetap tenang menghadapi segala macam peristiwa); 
  3. Bener, lurus hati; 
  4. Kuwat (tahan terhadap godaan  nafsu jahat). 
“Hanya dengan sikap-sikap itulah kita akan dibya tidak terhanyut dalam berbagai godaan yang secara sengaja atau tidak disengaja menghampiri kita,” imbuh Dosen Sastra Indonesia FIB UGM ini.



Continue reading Ajaran Kepemimpinan ASTHABRATA Kadipaten Pakualaman : Sosok Kepemimpinan Yang Patut Menjadi Refleksi Untuk Kehidupan Masa Kini

Minggu, 15 April 2018

(Mimpi) Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Optimalisasikan Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Untuk Indonesia yang Lebih Baik


Kesehatan wajib dimiliki dan diupayakan oleh semua orang, karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. Sebuah kata bijak tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan bukanlah segalanya, namun tanpa kesehatan  segalanya tidak berarti apa-apa.


(dari ki-ka) 
Sifing Lestari, dr.Rosita Rivai, Yusuf Wibisono,
 Chandra N., dr. Prasetyo


Pada Rabu kemarin (11/3), saya berkesempatan hadir dalam sebuah acara diskusi Idealektika Forum #3, Pemberdayaan Kesehatan ala Dompet Dhuafa Menuju Indonesia Universal Health Coverage 2018, yang mengangkat tema (Mimpi) Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, di Sofyan Hotel, Tebet, Jakarta.

Diskusi publik kesehatan ini merupakan forum ketiga yang diselenggarakan bersama Dompet Dhuafa dengan kolaborasi lembaga think thank IDEAS dan IMZ DD University dalam rangka membahas masalah isu kekinian. Forum kali ini dihadiri oleh Sifing Lestari sebagai Moderator, Chandra Nurcahyo, SKM selaku Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Faskes Primer dari BPJS Kesehatan, dr. Prasetyo Widi Buwono Sp.PD KHOM selaku Wakil Sekjen PB IDI, dan Yusuf Wibisono yang merupakan Direktur IDEAS.

Universal Health Coverage (jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat) memang masih menjadi sebuah mimpi bagi bangsa ini. Sebenarnya undang-undang telah mengamanatkan bahwa jaminan  kesehatan menjadi hak seluruh masyarakat dan merupakan tanggung jawab negara.  Undang-Undang Nomor 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) telah  menggariskan bahwa jaminan kesehatan merupakan hak rakyat. Selain kesehatan, rakyat juga berhak atas jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. 


Bpk. Yuli Pujiadi selalu Keynote Speaker dari Dompet Dhuafa mengatakan kesehatan menjadi hal penting dan harus dijadikan perhatian oleh kita semua. Saat ini kami telah memiliki 8 Rumah Sakit dan 11 Layanan kesehatan, dan itu gratis bagi yang sudah menjadi member kami.

Kesenjangan ekonomi cenderung terjadi secara persisten lintas generasi. Kesenjangan kesehatan akarnya ďapat ditelusuri  dari kesenjangan dalam komsumsi makanan, yang berimplikasi pada buruknya kualitas asupan gizi, yang pada gilirannya menurunkan tingkat kecerdasan anak secara permanen.
Status sosial ekonomi yang lebih rendah berasosiasi kuat dengan tingkat kesakitan dan kematian yang lebih tinggi.


Direktur IDEAS Yusuf Wibisono
(paling kanan)

Ruang intervensi tidak terbatas hanya dalam pengeluaran dan konsumsi makanan, namun juga dalam kualitas tempat tinggal dan lingkungan hidup, layanan kesehatan hingga pola makan dan gaya hidup, seperti kebiasaan merokok, karena di Indonesia telah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan untuk masalah konsumsi rokok dan tembakau.

Yusuf Wibisono selaku Direktur IDEAS menjelaskan bahwa untuk tenaga medis, terutama dokter, masih terkonsentrasi didaerah yang padat penduduk saja, terutama dikota-kota besar yang menawarkan kelengkapan fasilitas, karir dan pendapatan yang tinggi. Disebagian daerah banyak puskesmas tidak memiliki dokter dan dibeberapa daerah bahkan puskesmasnya pun tidak tersedia.

Ketersediaan layanan kesehatan masyarakat dan subsidi asuransi kesehatan bagi si miskin adalah penting untuk kesejahteraan si miskin, namun tidak mencukupi untuk menghapus kesenjangan kesehatan.



dr. Prasetyo Widi Buwono Sp.PD - KHOM selaku Wakil Sekjen PB IDI menerangkan tentang faktor-faktor penentu keberhasilan Jaminan Kesehatan Nasional adalah ketersediaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama bermutu dan Dokter di FKTP yang handal serta tersebar merata  diseluruh wilayah NKRI, Rayonisasi/Regionalisasi Fasilitas Kesehatan sesuai pola rujukan, Iuran yang memenuhi azaz keekonomian, dan Perkuat Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).



Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Faskes Primer yang mewakili BPJS Kesehatan, Chandra Nurcahyo, SKM,  yang turut hadir dalam acara diskusi ini memaparkan belum lengkapnya sarana dan prasarana FKTP yang masih beragam dan keberagaman kompetensi dari masing-masing dokter di FKTP dapat menjadi tantangan tersendiri dalam terlaksananya JKN. Tentunya peran serta aktif dari Profesi Dokter dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu kepada masyarakat menjadi salah satu harapan.

Universal Health Coverage tidak hanya sebatas kuratif atau hospital based melainkan juga seluruh upaya kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan palliative health. Upaya promosi kesehatan dapat mengurangi angka kesakitan dan angka kematian, terutama bagi dhuafa yang secara tingkat pengetahuan dan kesadaran kesehatan masih sangat rendah.




"Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) sebagai salah satu pemberdayaan kesehatan Dompet Dhuafa telah mencapai jumlah penerima manfaat sebanyak 208.232 jiwa. Intervensi dalam program ini lebih banyak kepada aspek promosi dan preventif, hingga mencapai 61,29 persen sedangkan kuratif hanya 38,72 persen. Hal ini tentu sesuai dengan semangat Indonesia Universal Health Coverage yang kedepan akan menitikberatkan pada kesehatan masyarakat." papar dr. Rosita Rivai selaku GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa.


Dompet Dhuafa juga telah membangun model wakaf pemberdayaan kesehatan Rumah Sakit sebagai bagian dari fokus upaya layanan kesehatan dan distribusi akses kesehatan yang lebih baik.

Peran masyarakat juga dapat menggerakkan  masyarakat dan stakeholder terkait dalam rangka sinergi bersama. Seperti halnya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang menyasar kesehatan lingkungan dimana memerlukan peran bersama, baik Dinas Kesehatan, Dinas Pemukiman, Bapeda, Desa, dengan komponen masyarakat dan NGO sebagai penggerak di masyarakat itu sendiri.(dL). 


Continue reading (Mimpi) Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Optimalisasikan Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Untuk Indonesia yang Lebih Baik

Minggu, 08 April 2018

Cerahkan Kulitmu, Cerahkan Harimu Dengan Produk Perawatan Kulit Halal SAFI

Launching  Produk Perawatan Kulit Halal SAFI , 
di Atrium Utama Mall Kota kasablanka, 
Jakarta Pusat


Hari Minggu lalu, 01 April 2018, senangnya saya diundang secara langsung oleh Diary Hijaber yang berkolaborasi dengan SAFI, untuk menghadiri acara launching Produk  Perawatan Kulit Halal SAFI, di Atrium Utama Mall Kota Kasablanka, Jakarta Pusat. Acara yang sangat meriah ini sebenarnya berlangsung dari 28 Maret hingga 1 April 2018. 

Kalau diperhatikan sepertinya masih banyak dari kita  yang belum kenal produk SAFI ini yaaa, termasuk saya (*aduh ketahuan deh kudetnya saya..hihiii). 





Brand SAFI yang berasal dari negeri jiran Malaysia ini didirikan tahun 1987 dan merupakan brand halal pertama di Malaysia yang diproduksi oleh Wipro Unza.


SAFI merupakan produk perawatan kulit nomor satu di Malaysia, dan kami sangat senang bisa menghadirkannya di Indonesia. Berdasarkan dua tahun penelitian ada konsumen Indonesia, maka kami melakukan beberapa penyesuaian untuk produk ini di Indonesia. Kami berharap SAFI menjadi pilihan produk perawatan kulit halal yang paling disukai, baik di Indonesia maupun di dunia. Karena saat ini SAFI diluncurkan di beberapa Negara Timur Tengah" jelas Kumar Chander selaku Wipro Unza Regional Managing Director.

SAFI yang mengusung konsep yaitu Halal (aman), Natural (Alami) dan Teruji (Efektif) untuk memenuhi harapan dari wanita muslimah agar mendapatkan kecantikan yang sesungguhnya dan mencapai potensi dirinya.

SAFI ternyata sudah ada sejak lebih dari 30 tahun yang lalu sebagai Safi Research Institute, pusat riset halal satu-satunya di dunia yang terletak di Malaysia. Kemudian Safi Research Institute menghasilkan produk perawatan kulit yang diberi nama yang sama, yaitu SAFI, untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas produk perawatan kulit yang halal, aman, dan terbuat dari bahan-bahan natural. Selain itu Safi Indonesia juga Cruelty Free alias tidak melibatkan makhluk hidup dalam pengetesan produknya dan tidak menggunakan bahan yang berasal dari hewan. SAFI adalah produk yang bebas Alkohol dan Gelatin.

Di acara launching ini, SAFI mengundang 2 Hijaber Influencer yaitu Muthia Amalia dan Nadiah Fatimah, dan Nindita Ariendya selaku Brand Executive Unza Vitalis, serta seorang ahli perawatan kulit yaitu dr.Olivia Pusarini.


☆ Keunggulan SAFI
Beberapa keunggulan Safi Indonesia dibanding dengan produk lain yang bisa antara lain :
  • Bahan baku halal, aman dan alami sehingga kita tidak perlu lagi merasa ragu dalam memilih produk perawatan kulit yang tepat.
  • Diproses secara teliti dan halal di Safi Research Institute yang merupakan satu-satunya pusat riset halal di dunia.
  • Cocok untuk kulit wanita Indonesia, yang mana kandungan utama dalam rangkaian produk Safi Indonesia sudah familiar dengan perawatan kulit kita dan khasiatnya memang sesuai dengan kondisi kulit dan iklim Indonesia.
Kalau dilihat dari kemasan produk SAFI di Malaysia berbeda dengan kemasan produk SAFI di Indonesia karena menyesuaikan dengan target konsumen di Indonesia. 

Sertifikat halal yang diperoleh pun tidak tanggung-tanggung, langsung dari dua lembaga kredibel di negaranya masing-masing, yaitu Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seperti yang kita ketahui bersama, bagaimana ketat dan ausahnya proses sertifikat halal dari MUI. Kemudian SAFI hadir membawa dua sertifikat halal sekaligus, dan ini sangatlah patut diapresiasi.


Di acara ini terdapat 4 Booth utama dengan tema yang berbeda-beda mewakili product line SAFI.


3 Rangkaian produk SAFI
Sebenarnya SAFI sudah memiliki banyak sekali range product seperti Goat’s Milk, Toothpaste,  Shampoo, dan lain-lain. Namun saat ini Safi Indonesia baru meluncurkan perawatan kulit dengan 3 rangkaian produk.
Dan tidak semua produk SAFI yang ada di Malaysia dihadirkan di Indonesia, hanya ada 3 rangkain produk SAFI yang ada di Indonesia yaitu : 

1. SAFI WHITE NATURAL



Produk ini difokuskan untuk remaja berusia 17 - 24 tahun dan memiliki kandungan utama ekstrak kulit manggis yang berfungsi mencerahkan serta melembabkan wajah.


2. SAFI WHITE EXPERT 


Produk yang terfokus untuk mencerahkan dan melembabkan kulit. Salah satu bahan utamanya adalah Habatussauda atau Jinten Hitam, yang kita semua sudah tahu khasiatnya yang super powerful, tidak hanya untuk kulit tapi juga kesehatan.

Safi White Expert ini juga memiliki teknologi Oxywhite yang membantu pelepasan oksigen tambahan ke kulit sehingga kulit menjadi lebih cerah. Cocok sekali untuk wanita yang berusia di atas 25 tahun. 


3. SAFI AGE DEFY


Produk ini berfokus untuk para wanita yang ingin memiliki perawatan anti-aging karena mengandung serpihan emas. Emasnya bisa kita lihat langsung karena kemasannya berwarna bening, didalamnya cairan produknya terdapat serpihan emas.

Selain itu Safi Age Defy juga mengandung Protein Sutera yang memiliki 18 jenis asam amino. Membantu membentuk lapisan perlindungan kulit, memelihara kelembaban dan kehalusan kulit sehingga terasa seperti sutera.

Bukan hanya ada Talkshow dari Influencer saja, tapi kita bisa melakukan skin check, bagaimana kondisi kulit kita serta penanganan yang tepat untuk solusi masalah kulit kita.

CONSULTATION AREA




Ada booth Consultation Area, dimana para pengunjung bisa melakukan tes kulit wajah dan para konsultan SAFI akan memberikan rekomendasi produk mana yang baik berdasarkan hasil tes. Booth ini dilengkapi dengan alat-alat canggih dari Safi Research Institute dan dibantu dengan team yang sigap melayani para pengunjung yang ingin berkonsultasi.


Masih penasaran dengan si SAFI ini? Langsung meluncur ke Guardian dan Watson aja yuk Ladies, karena produk SAFI sudah dapat ditemukan di drugstore-drugstore terdekat yaaa.


Dengan menemukan produk perawatan kulit yang tepat, tentunya kita akan merasa aman dan nyaman dengan kulit kita sendiri, plus meningkatkan rasa percaya diri. 

So, Ladies mulai dari sekarang beralih yuk pakai produk perawatan kulit yang tepat dan terjamin untuk kulit kita, juga yang terpenting adalah HALAL.(dL)



#SafiIndonesia Halal, Natural, Teruji.
Continue reading Cerahkan Kulitmu, Cerahkan Harimu Dengan Produk Perawatan Kulit Halal SAFI

Sabtu, 07 April 2018

5PM (Lima Penjuru Masjid) : Saat Hati Sudah Terpaut Pada Masjid



Dakwah kreatif dapat diwujudkan dalam berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan membuat film religi. Karena film adalah jalan yang menarik dalam mensyiarkan dakwah.

'Dia Yang Hatinya Terpaut Pada Masjid'

Menjadi tema sebuah film layar lebar religi dari Aceh, yang dalam waktu dekat akan kembali menggemparkan perfilman tanah air.

Lima Penjuru Masjid, 5 Penjuru Masjid, 5 PM atau The 5 Corners Of The Mosques merupakan film religi Indonesia terbaru 2018. Film yang disutradarai dan skenarionya ditulis pula oleh Humar Hadi, yang akrab disapa Kang Umank. 5PM ini ceritanya terinspirasi dari para pemuda yang hijrah ke masjid untuk terpaut pada sang pencipta.

Film yang diproduksi oleh Bedasinema Pictures dan Cahaya Abadi Pictures ini, akan membakar semangat dakwah Islam melalui dunia seni peran. "Film ini menjadi perjuangan bersama-sama dalam menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan persahabatan" ujar Sang Sutradara saat menghadiri acara Gala Premiere 5PM, yang bertempat di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat (6 April 2018).

Mengisahkan ada lima cowok masa kini yang hatinya terpaut pada masjid, kisah cinta yang tak selalu diawal, tapi diawali semua dari masjid karena berkumpul dengan orang saleh.
Ada Budi (Aditya Surya Pratama) seorang akademisi pemburu beasiswa, Abian (Zikri Daulay) musisi sepi order yang jago ngaji, Usman (Zaky A. Riva'i) karyawan yang sibuk dengan cicilan bulanannya, Lukman (Ahmad Syarif) pengusaha yang lagi sibuk merintis bisnis laundry kiloan dan Gani (Faisal Azhar Harahap) pemilik kontrakan sekaligus menjadi bendahara masjid.

Original Soundtrack film 5PM Penjuru Masjid merupakan album yang telah diproduksi oleh Bedasinema Record. Dalam sebuah album tersebut berisi empat buah lagu yang dijadikan soundtrack film 5PM yaitu:
  1. Penjuru Masjid (Aditya Surya Pratama),
  2. Larilah Pada Allah (Teddy Snada), 
  3. Baiturrahman (Syakir Daulay),
  4. Ayo Ke Masjid (Cast 5PM).

Proses pembuatan film ini dilakukan di wilayah paling ujung barat pulau Sumatera, dengan pengambilan objek keindahan wisata di Aceh, yang memiliki 2 masjid bersejarah, yaitu Masjid Lampuuk dan Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, yang merupakan daerah yang gencarnya menegakkan aturan syariat Islam.

Selain itu, yang juga menarik dari film ini adalah semua konsep sampai produksi digarap dengan Islami, serta kisahnya mengutamakan ajaran Islam yang sesungguhnya. Hal itu dibuktikan dengan tidak ada bentuk kontak fisik apapun antara yang bukan muhrim selama proses produksi sampai adegan pemain.

“Pembuatan film 5 Penjuru Masjid ini merupakan salah satu satu upaya kami dalam dakwah islamiyah dan menginspirasi orang-orang yang lalai dalam hidupnya” tutur Izharul Haq (Produser Bedasinema Pictures). Ketika pada akhirnya karya kita itu diapresiasi, itulah bonusnya.



5PM akan tayang di bioskop-bioskop saat bulan Ramadhan nanti, tepatnya 17 Mei 2018 dan menjadi momentum terbaik untuk mengajak anak muda ketika sudah selesai menonton berfikiran untuk mampir ke masjid sebentar. Mereka mempunyai kesadaran sendiri ketika mendengar suara adzan berkumandang.(dL)

Continue reading 5PM (Lima Penjuru Masjid) : Saat Hati Sudah Terpaut Pada Masjid

Jumat, 06 April 2018

Ajang Temu, Diskusi Serta Sharing Antara Penulis Dan Pembaca Di Gramedia Writers and Readers Festival 2018



Narasumber (ki-ka) : 
Joko Pinurbo (Penyair) , Elsa (Humas Perpusnas), 
Wandi S. Brata (Direktur Kelompok Penerbitan Kompas Gramedia), Elvira Natali (Penulis Novel Remaja Bestseller)


Gramedia bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, Badan Ekonomi Kreatif dan Komite Buku Nasional menyelenggarakan 'Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2018'.

GWRF yang rencananya akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, 07 dan 08 April 2018, di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl.Medan Merdeka Selatan, no.11, Jakarta Pusat.

Akan ada 25 penulis ternama Indonesia yang akan berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam GWRF 2018 ini. Ajang temu dan sharing antara penulis dan pembaca ini untuk kali pertama digelar di Gedung Perpustakaan Nasional RI.

Dalam Press Conference GWRF 2018 pagi tadi, Joko Pinurbo (Penyair) menjelaskan bahwa "disinilah peran penting forum semacam ini karena pembaca bisa mendapatkan wawasan bagaimana sebuah karya diproses, ditulis serta bagaimana kita menikmatinya dengan baik."

Belakangan ini Joko Pinurbo juga merasa resah dan prihatin melihat sikap masyarakat yang semakin sensitif, mudah tersinggung, cepat marah disaat membaca sebuah informasi yang beredar.

"Mungkin kita kurang mendapatkan edukasi bagaimana membaca karya sastra dengan baik. Salah satu keterampilan berbahasa yang sekarang ini kurang mendapat perhatian adalah menyimak. Bagaimana membaca dengan dingin, dengan cerdas, supaya kita tidak mudah menjadi masyarakat yang sensitif dalam pengertian negatif," tutur Joko.

"Ada salah satu puisi saya yang dianggap agak kontroversial. Setelah saya cerita tentang puisi saya itu, pembaca bilang 'oh ternyata tidak seseramkan yang dibayangkan'. Jadi masalah nya ada pada cara membaca," ujar beliau.

Para penulis yang akan hadir  saat acara besok antara lain :

  • penyair dan dosen Sapardi Djoko Damono,
  • penulis novel Cantik Itu Luka Eka Kurniawan,
  • penyair Joko Pinurbo
  • penulis novel Tere Liye
  • penulis buku perjalanan Agustinus Wibowo
  • penulis novel 5 CM Donny Dhirgantoro, dan
  • penulis novel Dear Nathan Erisca Febriani.
Sejumlah acara yang akan berlangsung di forum ini antara lain panel diskusi dan klinik editor. Sejumlah hal juga akan dibedah, seperti cara membuat novel, puisi, hingga adaptasi novel ke film. Salah satu diskusi yang paling ditunggu adalah penjelasan mengenai pajak penjualan buku yang sempat dipersoalkan.

Antusias masyarakat akan acara ini ternyata sangat tinggi. Pemesanan tiket secara online (daring) langsung habis dalam waktu seminggu saja setelah acara ini dirilis secara resmi. Mayoritas peserta berpendapat bahwa acara ini sangat inspiratif, mengingat mereka dapat bertemu dengan penulis buku best seller di Indonesia. Peserta juga berkesempatan untuk konsultasi langsung dengan para editor (Editor Clinic). Guna memberikan masukan terhadap naskah yang telah ditulisnya. Dalam acara ini juga akan diadakan launching buku 'Pergi' karya Tere Liye yang terbaru.

Para peserta GWRF 2018 ini nantinya bisa mendapat kesempatan mengikuti diskusi literasi dengan beragam tema, misalnya Menulis untuk Pembaca Millenials atau Komik Indonesia itu Asik. Ada pula tema Buku Anak yang Menarik untuk Kids Zaman Now, Perhitungan Pajak untuk Penulis, Rahasia di Balik Karya, hingga Musikaliasi Puisi.

Ajang yang akan dilangsungkan selama dua hari ini dijadikan sebagai sarana untuk bertukar pikiran, semacam kopi darat antara penulis dan pembaca. Gramedia mengagas forum yang akan mempertemukan penulis, pembaca, editor, dan penerbit.

Pemilihan gedung baru Perpusnas sebagai lokasi forum pun menjadi ajang promosi tersendiri. Juga bisa meningkatkan tingkat kunjungan ke Perpusnas yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 September 2017.

Semoga Gramedia Writers and Readers Forum ini rutin diselenggarakan tiap tahunnya. Agar ada forum tingkat nasional yang mempertemukan penulis dan pembaca, sebagai komitmen untuk terus meningkatkan budaya baca orang Indonesia.
Continue reading Ajang Temu, Diskusi Serta Sharing Antara Penulis Dan Pembaca Di Gramedia Writers and Readers Festival 2018

Kamis, 05 April 2018

Rakornas Perpusnas : Minat Baca Nasional Dapat Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Wapres Jusuf Kalla 
(Foto: Hani Khaerunisa)

Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), pada Senin lalu (26/3/2018) telah membuka penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang perpustakaan,    di Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Rakornas yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan selanjutnya meresmikan Perpustakaan Digital Wapres di Gedung Layanan Perpusnas. 



Kepala Perpustakaan Nasional, M. Syarif Bando mengungkapkan, bahwa dengan adanya acara ini, ia berharap perpustakaan sebagai institusi akan terus menjadi jembatan ilmu pengetahuan. Perpustakaan akan terus menjadi tempat rujukan untuk menghimpun informasi.

Menurut Syarif, rakornas perpustakaan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan dan isu-isu strategis terkait dengan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca. Selain itu untuk menyelaraskan sasaran program dan pembudayaan kegemaran membaca.

Rakornas yang telah berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, 26-28 Maret 2018, dihadiri oleh para narasumber dari Komisi X DPR, Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, dan Kepala Dinas Perpustakaan Tapanuli Selatan.

Data Central Connecticut State University mengenai The World's Most Literate Nation pada tahun 2016, menyatakan peringkat literasi Indonesia di posisi 60 dari 61 negara. Namun riset Perpusnas ditahun 2017 menunjukkan frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata 3-4 kali per minggu.

Waktu yang dibutuhkan untuk membaca per hari rata-rata hanya 30-59 menit. Jumlah buku yang dibaca per tahun rata-rata sekitar 5-9 buku sehingga diperoleh rata-rata tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah 36,48 atau rendah.

Oleh karena itu pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas pembangunan nasional, dan posisi literasi menjadi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.

Di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 penguatan literasi menjadi salah satu prioritas yang mendukung prioritas nasional pembangunan manusia melalui kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar.

Syarif Bando menjelaskan bahwa ada jutaan informasi yang bisa didapat melalui internet. Tetapi, dari internet, masyarakat tidak bisa menggalakkan spirit nasionalisme, persatuan, patriotisme, perdamaian, kesederhanaan, dan ketulusikhlasan.

"Kita bisa mendapatkan jutaan informasi di internet tentang Bung Karno Bung Hatta dan pahlawan-pahlawan lainnya. Tapi tidak bisa menggalakkan kita tentang spirit nasionalisme, persatuan, patriotisme, demokrasi yang digagas Bung Karno. Kemudian kita juga bisa mendapatkan jutaan buku tentang demokrasi dan perdamaian dari barat melalui internet. Tapi kita tidak akan bisa mendapatkan spirit perdamaian kesederhanaan ketulusikhlasan kesederhanaan dan motivasi seorang jepang seorang," ujar Kepala Perpusnas.

Di dalam acara ini juga ditayangkan sebuah video berjudul 'JK Cinta Damai', yang didedikasikan untuk Jusuf Kalla, yang telah berhasil mendamaikan beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Poso.

Acara ini juga sekaligus penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI. Penandatanganan ini dalam rangka mewujudkan masyarakat madani melalui sinergi antara pengembangan perpustakaan dan pembangunan desa, daerah tertinggal, serta wilayah transmigrasi di Indonesia.

"Pemerataan akses perpustakaan bagi masyarakat menjadi salah satu target yang ingin dicapai oleh Perpusnas melalui pengembangan pustakawan bergerak. Pengembangan perpustakaan dan literasi ini terkait erat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Syarif Bando.





Continue reading Rakornas Perpusnas : Minat Baca Nasional Dapat Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia