Minggu, 28 Januari 2018

Muslimah Tangguh Yang Berjuang Untuk Keluarga Dan Bisnisnya di Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi


Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi

Wanita mana yang tidak ingin hidupnya bahagia? Pastilah semua wanita ingin dirinya bahagia dan bisa membahagiakan orang-orang yang ada disekitarnya. Namun sayangnya, harapan kadang tidak sesuai dengan kenyataan.

"Tidak mudah menjadi wanita sukses dalam berbisnis, apalagi dia seorang muslimah"

Adalah Tika Kartika, seorang pejuang mimpi, sekaligus ibu dan seorang istri yang memulai bisnisnya berjualan di Tanah Abang, sekitar tahun 1998. Wanita yang kerap disapa dengan Bunda ini berjuang keras untuk menyelamatkan kehidupan keluarga dan rumah tangganya demi sebuah harapan, impian dan cintanya kepada suami dan anak-anaknya.

Jatuh bangun Bunda Tika dalam merintis bisnis hingga berhasil membuat brand ternama yaitu Keke Collection diwujudkan dalam film yang disutradarai duo sutradara muda Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo, sineas indie asal Yogyakarta.

Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi adalah film drama romantis yang diangkat dari novel karya Asma Nadia berjudul sama, film ini juga terinspirasi dari sebuah buku yang ditulis Rendy Saputra berjudul Buku Dua Kodi Kartika. Walaupun film ini diangkat dari buku dan novel, akan tetapi alur cerita diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh Bunda Tika sendiri.

Asma Nadia, Acha Septriasa, Bunda Tika Kartika
(sumber foto : Twitter @cintaduakodi)


Bunda Tika hanya seorang pegawai sebuah kantor, sebelum menceburkan diri ke dunia mode yang sama sekali baru baginya dan belum ia pahami sama sekali. Keberanian untuk memulai dan menerima kenyataan pahit bahwa suami yang selama ini menjadi teladan dan tulang punggung keluarga, memutuskan untuk menjadi ayah rumah tangga dan mengikuti permintaan terakhir sang ibunda untuk menikah lagi dengan wanita pilihan ibundanya.

"Para wanita yang memilih untuk berkarir tidak hanya berkarir, namun juga berbisnis, itu juga luar biasa. Bisnis, seorang Kartika menghadapi pesanan pelanggan, tekanan, belum lagi dengan suami, belum lagi dengan anak-anak. Jadi ada niatan kami untuk mengangkat relevansi ini," ungkap Rendy Saputra , selaku Produser dari Inspira Pictures.


Film perdana produksi Inspira Pictures ini sebelumnya sudah pernah dibuat dalam versi dokumenter oleh Ali (sang sutradara), yang akhirnya ditugaskan menggarap dan mengembangkan skenario bersama Bobby. Menurut Ali, karakter Bunda Tika yang inspiratif menarik untuk diangkat ke layar lebar. Bahkan Ali juga mengungkapkan bahwa "Menariknya, ini relate sama ibu-ibu yang punya peran ganda. Jadi istri yang juga kepala keluarga dan berperan penting bagi orang sekitarnya."

Film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi yang akan segera tayang pada tanggal 8 Februari 2018 nanti, mengangkat tema enterpreneurship yang digabungkan dengan tema muslimah menjadi suatu keunggulan tersendiri dari film-film lain yang bertemakan cinta.

Film inspiratif yang diproduksi oleh Inspira Pictures ini telah melalui proses panjang dalam pengerjaannya selama 10 bulan dan sudah diumumkan ke media pada tanggal 4 Maret 2017 lalu di Djakarta Theater Ballroom, dan proses syutingnya sejak 15 Maret 2017, yang mengambil lokasi syuting di Jakarta, Bogor juga Bandung.

Para aktris dan aktor di Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi

Dalam pemilihan para pemain, para pembuat film tak memiliki kesulitan dalan proses pemilihan karakter. Sederet aktris dan aktor ternama pun turut digandeng untuk menyukseskan film ini, diantaranya Acha Septriasa, Ario Bayu, Wulan Guritno, Sheila Dara, Arina Mindhisa, Shaquilla Nugraha, Mumu Gomez, Tri Yudiman, Inggrid Widjanarko, Budi Dalton dan lainnya.

Bahkan Rendy Saputra menjelaskan bahwa "Sejak awal merancang film ini, sosok Acha sudah ada dalam pikiran saya untuk memerankan karakter Bunda Tika. Ada kemiripan fisik dan raut wajah di antara keduanya. Dan syukurnya, karakter ini diperankan sangat kuat, emosional dan disini Acha sangat bisa menyerap energi seorang Bunda Tika."

Banyak pilihan yang dimiliki wanita untuk bisa bertahan dalam kungkungan atau hidup mandiri, akan sangat baik bagi mereka untuk memilih menjadi pribadi yang mandiri. Jika kemandirian dimiliki oleh setiap wanita, maka bukan tidak mungkin bagi mereka untuk bisa mendidik generasi penerus bangsa secara lebih berkarakter.

0 komentar:

Posting Komentar